Bab II Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti, SMP/MTS kelas IX

 


A. Renungkanlah

   Sifat jujur dan menepati janji akan membuat hidup tenang dan bahagia. Sebaliknya, kebohongan dan ingkar janji membuat hidup sengsara, baik didunia maupun akhirat. Berkata dusta dan ingkar janji merupakan perilaku tercela yang harus dijauhi. Sungguh, Allah Swt. akan membalas semua amal baik dan amal buruk di akhirat kelak dengan balasan seadil-adilnya.

   Wahai anak saleh, ketahuilah bahwa kesempurnaan iman seseorang tercermin dari akhlaknya. Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lihatlah di sekitar kita, banyak orang mengaku beriman tetapi buruk akhlaknya. Mereka mengaku beriman, tetapi masih terbiasa berkata dusta dan ingkar janji. Sungguh sangat disayangkan, seharusnya mereka menghiasi diri dengan sifat jujur dan menepati janji. 

   Sifat jujur dan menepati janji sangat dibutuhkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Seseorang yang memiliki sifat jujur akan memiliki banyak kawan.Mudah bergaul, dan dipercaya oleh orang lain. Kepercayaan dari orang lain merupakan modal utama meraih hidup bahagia. Tidak ada seorang pun yang mau ditipu dan diingkari janji. Seseorang disebut jujur apabila ada kesamaan antara perkataan dan perbuatan. Allah Swt. Maha Melihat dan Maha Mengetahui semua perbuatan dan isi hati hamba-Nya.

   Menepati janji merupakan sifat orang beriman. Setiap janji adalah hutang, hutang harus ditunaikan. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa salah satu tanda orang munafik adalah mengingkari janji. Orang munafik akan ditempatkan di neraka yang paling dasar. Tentu kamu tidak ingin dimasukkan ke dalam kategori orang munafik. Di akhirat kelak, Allah Swt. akan menempatkan orang munafik di dasar neraka. 

   Oleh karena itu, penting untuk diketahui dan diamalkan sifat jujur dan menepati janji dalam kehidupan sehari-hari. Kedua sifat mulia ini akan menjadikan hidup bahagia di dunia dan akhirat, serta memperoleh ridha Allah Swt.

B. Dialog islami

Ibu Muna : Rasul saw. bersabda: “kejujuran akan membimbing kepada kebaikan, kebaikan akan membimbing ke surga”. Kamu ingin masuk surga kan ?

Niha : ”Tentu, Bu Muna.”

Ibu Muna : “Ibu berpesan jujurlah kepada Allah Swt, kedua orang tua, teman, dan kepada semua manusia.”

Niha : “Terima kasih, Bu Muna, saya akan berusaha selalu jujur.”

Niha : “Islam melarang umatnya untuk berdusta. Saya pernah mendengar bahwa ada bohong yang diperbolehkan dalam Islam.” Bagaimana penjelasannya, Bu? “ 

Ibu Muna : “Pertanyaan bagus, Niha.” 

Ibu Muna : “Berbohong demi kebaikan diperbolehkan dalam Islam. Contohnya, kita berbohong kepada perampok untuk menyelamatkan nyawa penjaga toko.”

Niha : "Oh, begitu ya, Bu. Lalu, apa hikmah berperilaku jujur, Bu?

Ibu Muna : “Bagus. Perlu kamu ketahui, bangsa Indonesia merindukan pemimpin yang jujur, adil, dan amanah.”

Niha : “Iya Bu, kita semua tahu bahwa pemimpin yang jujur akan dicintai rakyatnya.”

Ibu Muna : “Baik Niha, selamat melanjutkan aktivitas, ibu mau salat duha."

Niha : “Terima kasih atas waktunya, Bu, Assalamualaikum"

Ibu Muna : "Waalaikum Salam."


Komentar